- Back to Home »
- bbh , ChanBaek , EXO , FanFiction , pcy »
- [FF] I Still Love You // ChanBaek
Posted by : Oh Sehun
Saturday, April 26
Author : Brida
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol
Genre : Fluff
Length : Drabble
*****
“Kau
benar-benar menyebalkan Park Chanyeol!!!” suara Baekhyun terdengar menggema di
sepanjang lorong kelas yang mereka lewati. Baekhyun mengikutinya memasuki gor
basket yang sepi. Chanyeol tak menjawab. Ia mengambil sebuah bola basket lalu
melemparnya memasuki keranjang.
“Kau
yang menyebalkan!” Chanyeol ikut berteriak. “Sudah berapa kali ku katakan, aku
tak suka kau berdekatan dengan orang lain Byun Baek!”
“Demi
Tuhan Chanyeol ! Tao hanya temanku. Kami tak punya hubungan apapun!” Baekhyun
masih berteriak. Suaranya yang melengking memenuhi setiap sudut gor,
menghasilkan suara gema yang keras.
Chanyeol
membanting bola basket yang ia pegang dengan keras. Membuat Baekhyun terlonjak
di belakangnya. Chanyeol pun menghampiri Baekhyun, menatap kekasihnya
lekat-lekat.
“Kau
bersentuhan dengannya. Kalian hampir berciuman Baekhyun! Bagaimana bisa aku
tidak marah?!!”
“Kau
salah paham Chanyeol! Tao hanya membisikkan sesuatu padaku!!” Baekhyun
menggeram frustasi. Penampilannya sangat kacau sekarang. Rambutnya
coklatnya berantakan, ia tak lagi memakai blazer sekolahnya hanya mengantung
disisi tubuhnya dengan kusut belum lagi dua kancing kemejanya teratas tak lagi
terkancing dengan benar.
“Aku
melihatnya sendiri! Dia hampir menciummu!” Chanyeol berteriak keras.
“Harus
berapa kali ku katakan, kau salah paham!” suara Baekhyun berubah serak.
Nafasnya memburu. Matanya terasa panas dan mungkin sebentar lagi ia akan
menangis. “Kau selalu seperti ini Chan. Kenapa tak kau urus saja urusanmu
sendiri! Dan berhenti untuk ikut campur dalam urusanku. Kau tak pernah mau
mendengarku. Kau egois Chanyeol! Aku bosan jika kau seperti ini terus!”
Baekhyun terisak. Matanya memerah dan Chanyeol menangkap kesedihan disana.
Chanyeol
terdiam. Dadanya terasa sesak tiba-tiba. Ia mendengar dengan jelas. Sangat
jelas.
Baekhyun
bosan. Baekhyun bosan akan dirinya. Benarkah itu?
“K-kau
bosan? Apa maksudmu Baek?” suara Chanyeol melemah.
Baekhyun
menunduk, menyembunyikan air matanya yang kini telah memenuhi pipinya. Bahunya
bergetar.
“jika
kau masih seperti ini terus, aku tak yakin bisa bertahan untuk terus bersamamu,
Chan.” Lirih Baekhyun.
“Baek..
aku hanya tak ingin kau bersentuhan dengan orang lain. Kau—“
“kau
tak pernah mendengarku. Kau tak pernah mau percaya dengan apa yang ku katakan.
Apa kau ragu jika kukatakan aku mencintaimu?”
“Baek—“
Chanyeol ingin bergerak untuk memeluk kekasihnya ini. Sungguh. Chanyeol hanya
takut jika suatu hari Baekhyun akan meninggalkannya. Chanyeol sangat
mencintainya, ia tak pernah ingin ada orang lain yang akan mengambil Baekhyun
dari sisinya.
“Kita…
sampai disini saja Chanyeol.” Baekhyun membalikkan tubuhnya.
Meninggalkan
Chanyeol dengan suara derap kaki yang menggema. Pintu gor tertutup dan Baekhyun
menghilang di balik sana. Baekhyun menghilang dari hidupnya.
Chanyeol
masih terkesiap. Ia mematung dengan bodoh. Hanya menatap kepergian Baekhyun
dengan idiot tanpa bergerak untuk menghentikan langkah Baekhyun dan meminta
Baekhyun untuk menarik kalimatnya kembali.
“Arrrggggghhhh~”
Chanyeol menggeram kesal. Ia menendang bola basket dengan brutal.
Di
kejauhan Baekhyun masih mendengar erangan Chanyeol. Ia sudah cukup sabar selama
ini. Cukup. Baekhyun ingin mengakkhirinya. Ia mengabaikan suara itu dan pergi
meninggalkan gedung sekolah.
***
Entah
mengapa hujan terus mengguyur Seoul akhir-akhir ini. Seolah tengah menangisi
sesuatu. Ini sudah hampir memasuki seminggu ketika pertengkaran di gor terjadi.
Dan sudah selama itu juga hubungan keduanya berakhir.
Saat
bertemu di sekolah secara tak sengaja, Baekhyun selalu saja membuang wajahnya,
menghindari tatapan Chanyeol. Ia juga mengabaikan Chanyeol ketika laki-laki
jangkung itu memasuki kelasnya.
Rasa
kecewa masih menghinggapi perasaannya.
Hari
ini pun, ketika hujan masih mengguyur di sore hari yang kelam. Baekhyun duduk
seorang diri di halte. Menatap rintik hujan yang mengenai kaca di hadapannya.
Baekhyun tidak suka dingin, harusnya ia cepat-cepat kembali ke rumah dan masuk
ke dalam selimut yang hangat. Atau biasanya Chanyeol… akan memeluknya hangat.
Mengusir rasa dingin pada tubuhnya.
Sial!
Apa di pikirkan laki-laki mungil itu. Hubungan mereka telah berakhir.
Chanyeol adalah masa lalunya. Bukan begitu?
“Apa
yang kau lakukan disini? Kau bisa sakit.”
Baekhyun
mendongak. Mata sipitnya menemukan wajah Chanyeol di pintu masuk halte.
Chanyeol
mendekat.
“Baek
aku—“
Tanpa
berkata apapun, Baekhyun menyambar rancelnya dan ia bangkit keluar dari sana.
Chanyeol tau jika akan bereaksi seperti itu maka dengan cepat mencekal lengan
laki-laki mungil itu.
“Tunggu
Baek.”
“Lepas
Chanyeol—“
Chanyeol
membawa tubuh mungil itu dalam dekapannya. Memutus kalimat Baekhyun seketika.
Pelukan hangat yang ia rindukan kembali ia rasakan. Tapi Baekhyun menyadari
satu hal dan dengan cepat ia mendorong dada Chanyeol menjauh darinya.
Chanyeol
mendengkapnya erat. Menjatuhkan dagu runcingnya pada puncak kepala Baekhyun.
“Aku
tidak bisa Baek. Aku tidak bisa tanpamu. Jangan mendiamiku lagi. Kumohon.”
Gerakan
Baekhyun melambat.
“Aku
sangat mencintaimu. Maaf membuatmu kecewa selama ini, tapi ku mohon
kembalilah padaku Baekhyun.”
“Chan—“
“Berikan
aku satu kesempatan lagi dan aku berjanji akan berubah.”
Dengan
sangat jelas Baekhyun dapat mendengar detakan jantung Chanyeol yang berdetak
kencang. Sama seperti dirinya.
“Aku…
merindukanmu Chanyeol.” Lirih Baekhyun. Ia membenamkan wajahnya merapat pada
Chanyeol. Ia kembali terisak. Mungkin Baekhyun bisa membohongi dirinya sendiri,
tapi hatinya tidak. Ia masih sangat mencintai kekasihnya ini.
Chanyeol
merasakan sebuah kelegaan dan ia melepaskan dekapannya. Menatap Baekhyun yang
menunduk.
“Jangan
menangis…” Chanyeol mengangkat wajah Baekhyun. “Jangan menangis cantik.”
Jemarinya mengusap pipi Baekhyun yang basah.
Lalu
dengan sangat perlahan ia mendekatkan wajahnya, pucuk hidung keduanya
bergesekan dan mata keduanya terpejam perlahan ketika bibir Chanyeol mengapai
bibir Baekhyun dengan lembut.
Bibir
keduanya bertemu. Melepaskan kerinduan beberapa hari ini dalam sebuah lumatan
manis. Kedua jemari Baekhyun menggenggam erat kerah blazer Chanyeol dan ia
menggeram pelan disana. Chanyeol melepas tautan bibir itu. menarik udara untuk
mengisi paru-paru keduanya.
Jemari
besarnya mengusap pipi Baekhyun dengan lembut. Ia tersenyum.
“Aku
mencintaimu, Byun Baekhyun.”
Chanyeol
tak dapat menahan dirinya untuk tak mencium Baekhyun kembali.
Hujan
masih mengguyur dan Baekhyun merasakan hangatnya kembali.
“Aku
juga sangat mencintaimu.. Park Chanyeol.”
***
FIN