- Back to Home »
- EXO , FanFiction »
- [FF] Wait Me Please
Posted by : Oh Sehun
Thursday, June 12
Author : XiawLu’
Cast : HunKai, KrisKai.
KrisSoo
Support : Luhan, Tao, Chanyeol
Genre : sad romance
#gagal
Rating : T
Leght : 2S
Summary : ‘Kau tau
bagaimana rasa sakit saat kehilangan kekasih yang teramat kau cintai dan
sayangi tepat di depan matamu?. Akan ku pastikan kau juga akan merasakan apa
yang ku rasakan saat itu.’
Note : it’s
BL, Yaoi, Crack Pair, sedikit adegan kekerasan dan pembunuhan, alur sangat
cepat (karna memang saya percepat), dll bila perlu siapkan tisseu
So Enjoy It..
Happy Reading..
Di suatu ruangan cukup luas, telah berkumpul 4 orang namja tampan.
Mereka tengah asyik membicarakan sesuatu sambil sesekali menyesap minuman yang
berada di depan mereka.
“ah ne.. apa kalian tau pelayan pribadi istriku?” tanya seorang
namja tampan dengan tinggi badan di atas rata-rata.
“ani” jawab namja yang memiliki mata panda dan kedua namja lainnya
menggeleng.
“hah~ kalian tau, dia lebih cantik daripada istriku. Hahaha” ucap
namja tampan tadi yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata,bernama Kris.
Ucapan Kris tadi membuat ketiga namja didepannya ini mengkerutkan dahi mereka.
“dan kalian tau? Tubuhnya sangat nikmat.. oohh~ sungguh aku ingin
mencicipinya lagi” ucap Kris lagi dengan memasang wajah hornynya.
“apa-apaan kau Kris? Kau berselingkuh di belakang istrimu?” ucap
namja tampan sekaligus manis di sebelah namja bermata panda. Sedangkan Kris, ia
hanya mengangguk mantap masih dengan tatapan hornynya seolah ia sedang
berimajinasi melakukan ‘itu’ dengan pelayan pribadi istrinya.
“hah.. hentikan pikiran yadongmu itu Kris.. kau sungguh jelek jika
kau memasang wajah hornymu. Hahaha” ucap namja tampan lainnya sambil
tertawa dengan kaki yang bersila di atas sofa berwarna dark blue.
“ha? Mungkin kalian sekarang mentertawakanku, nanti jika kalian
sudah mencoba pelayan itu mungkin kalian akan melakukan hal yang sama denganku”
ucap Kris ketus. Sedangkan ketiga namja di depannya hanya saling memandang dan
tersenum meremehkan.
.
.
.
Seorang namja manis tengah duduk sendiri di meja makan. Di
depannya memang tidak ada makanan atau minuman, namja manis itu hanya ingin
mendudukkan dirinya di sana. Namja itu tampak melamun seakan ada hal yang
sangat mengusik pikirannya.
TAP TAP TAP
Namja manis itu menoleh ke arah suara langkah kaki itu. Yang
dilihatnya adalah majikannya, dengan segera namja manis itu berdiri dan
membungkukkan badannya untuk memberi hormat pada majikannya itu.
“Jongin-ssi, buatkan aku kopi dan bawa ke ruang pribadiku” ucap
sang majikan yang tak lain adalah Kris, lalu berlalu pergi.
“ne tuan”
.
.
.
Pelayan bernama Jongin itu mengantarkan kopi pesanan majikannya ke
ruang pribadi majikannya itu.
TOK TOK TOK
“masuk” terdengar sahutan dari dalam sana. Jongin langsung membuka
pintu berwarna coklat kemerahan itu perlahan dan menampakkan seorang namja yang
merupakan majikannya itu.
“ini pesanan anda tuan” ucap Jongin sopan lalu meletakkan cangkir
berisi kopi itu di sisi samping meja majikannya itu.
“ne gumawo..” ucap Kris berpura-pura sibuk dengan kertas-kertas di
atas mejanya.
Jongin segera berniat keluar dari ruangan pribadi majikannya itu,
namun ia urungkan karna sebuah tangan telah menahannya. Jongin berbalik
mendapati majikannya yang menatapnya dengan err… aneh.
“kajima..”
“maksud tuan apa? Saya masih ada pekerjaan” ucap Jongin sehalus
dan sesopan mungkin. Kris berdiri dan menghampiri Jongin masih dengan tangan
memegang erat tangan Jongin, dan semakin mempereratnya.
“akh.. tuan tolong lepaskan tangan saya” pinta Jongin sambil meringis.
GREB
CHU~
Jongin membelalakkan matanya kaget karna kelakuan majikannya itu.
Kris memeluknya posesif dengan bibirnya yang menempel pada bibir Jongin dan
melumatnya kasar. Jongin berusaha melepaskan diri, namun hal itu sia-sia karna
Kris semakin mempererat pelukannya hingga jongin tak bisa bernafas.
Seolah tak mengijinkan Jongin untuk hidup, Kris masih saja melumat
bibir Jongin kasar dan liar. Kini tubuh Jongin semakin lemas karna tak ada
pasokan oksigen yang mengisi paru-parunya. Kaki Jongin tak kuat lagi menopang
tubuhnya walaupun Kris sedang memeluknya sangat erat. Kris yang merasa Jongin
akan jatuh segera melepaskan ciuman mereka dan menggendong tubuh lemas Jongin
ke arah sofa yang cukup besar di ruangan itu.
“a.. ah pah yangh an.. dah lakuh.. kanh tu.. anh..” ucap Jongin
terbata karna dia juga masih sibuk menghirup oksigen di sekitarnya untuk
mengisi paru-parunya yang kosong.
Bukannya menjawab pertanyaan Jongin, Kris kembali mencium bibir
Jongin kasar dan liar, sambil membuka kancing kemeja biru milik Jongin hingga
menampakkan tubuh atas Jongin yang sangat eksotis karna kulitnya yang berwarna
tan. Setelah terbuka, Kris beralih untuk membuka celana yang Jongin pakai.
Kemudian ia meremas sesuatu di antara paha Jongin. Sedangkan Jongin, bahkan tangannya
terlalu lemas untuk ia gerakan hanya sekedar memukul dada bidang Kris.
‘Hunnie~ Sehuunniieee tolong aku..’ batin Jongin miris.
.
.
.
Dua hari kemudian..
Namja manis bernama Jongin itu mengambil ponselnya yang ia taruh
di sebelah bantalnya. Jongin menekan beberapa nomor di layar touchscreennya
lalu menempelkan benda berbentuk persegi itu pada daun telinganya.
“yeoboseyo”
sahut dari seberang sana.
“sehunnie? Hiks.. hiks..” entah sejak kapan air mata Jongin keluar
dari pelupuknya.
“Jongiee~ waeyo?
Kenapa kau menangis?” tanya namja di seberang sana yang tak lain
adalah suami Jongin.
“Hunniee.. hiks.. hiks..”
“aku akan segera
kesana Jongie~ tunggu aku di tembok belakang rumah. Uljimayo..”
PIP
Sambungan terputus dengan sepihak oleh Sehun. Jongin masih saja
terisak, air matanya semakin deras memnganak sungai kecil di pipi mulus Jongin.
Lalu Jongin beranjak ke tempat dimana ia bertemu dengan suami tercintanya itu
dengan keadaan susah berjalan.
“akhh.. hiks.. appohh.. hiks..”
Jongin hampir saja jatuh jika ia tidak cekatan memegang tepian
kasur. Sungguh kejadian dua hari yang lalu telah membuat Jongin sulit berjalan.
Kejadian dimana Jongin di perkosa oleh majikannya sendiri.
.
.
.
Terlihat seorang namja sedang bersandar pada sebuah tembok yang
lebih tinggi beberapa centi darinya, menunggu seseorang yang membuanya khawatir
sekali. Wajahnya mengukir rasa khawatir yang amat sangat, kepalanya menoleh kea
rah kanan dan kiri memastikan namja yang di tunggunya telah datang.
“hunnie~” suara yang amat lirih tapi masih bisa tertangkap oleh
indra pendengarannya itu membuat kepalanya menoleh kea rah suara itu.
Tampak seorang namja manis sedang berjalan tertatih menuju namja
tampan berstatus suaminya itu dengan raut wajah menahan rasa sakit yang ia rasakan.
Suaminya yang mengetahui sang anaenya berjalan tertatih segera menghampiri dan
membantunya berjalan.
“ada apa denganmu Jongie?” Tanya Sehun setelah mereka mendudukkan
diri bersandar pada tembok.
“hiks.. hiks.. mianhae Sehunnie~ jeongmal mianhae.. hiks..”
isak namja manis bernama Jongin itu.
“kenapa kau meminta maaf padaku? Memangnya kau pernah berbuat
salah padaku?”
“hiks.. hiks.. mianhae Sehunnie~ aku bukanlah anae yang baik
jeongmal mianhae..”
.
.
.
Sehun masih tidak percaya dengan apa yang istrinya ceritakan
padanya. Sehun masih tidak percaya kenapa orang seperti majikannya bisa berbuat
seperti itu. Ya Jongin telah menceritakan semua kejadian yang menimpanya dua
hari yang lalu.
“maafkan aku Sehunnie~ jeongmal mianhae”
“tenanglah Jongie~ aku ada disini.. Tenanglah”
Kini keduanya terdiam sambil memeluk satu sama lain. Sehun masih
berpikir bagaimana cara agar Jonginnya tidak lagi mendapat kekerasan dari
majikannya itu. Tiba-tiba terbesit suatu ide agar Jongin terbebas.
“bagaimana kalau kita kabur saja dari sini Jongie?” usul Sehun.
“tapi aku takut, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan nantinya”
Sehun memeluk istrinya mencoba meyakinkan bahwa Sehun berada di sampingnya dan
akan menjaganya walaupun nyawanya sebagai taruhannya.
“percayalah Jongie, aku disini dan akan menjagamu walaupun nyawaku
sebagai taruhannya” yakin Sehun pada Jongin. Tapi Jongin merasakan perasaan
yang tak enak akan hal ini. Ia takut kehilangan Sehun, kehilangan Oh Sehun yang
selalu ia cintai dan sayangi sampai akhir hayatnya.
Setelah Jongin setuju, mereka mulai berdiri dan beranjak dari
tempat itu, tempat terkutuk itu. Sehun berusaha membantu Jongin yang kesusahan
berjalan, sebenarnya Sehun ingin menggendong Jongin, tapi Jongin menolak.
Mereka berjalan sudah cukup jauh. Sudah hampir setengah meter mereka menjauh
dari tempat terkutuk itu.
“Jong-“
DORR DORR
BRUKK
Suara yang amat memekakan telinga itu berhasil membuat Jongin
terkejut setengah mati. Apa yang ia takutkan sedari tadi terjadi. Sehun
langsung ambruk di tempat. Dua timah panas itu menembus kepala dan jantung
Sehun. Membuatnya tewas seketika.
Nafas Jongin memburu, seolah ia habis berlari mengejar kereta
api(?). Jongin masih tak percaya apa yang barusaja terjadi, otaknya masih
mencerna kejadian memilukan ini. Perlahan airmata Jongin jatuh, ia menangis
dalam diam. Dengan segera ia memeluk tubuh suaminya yang mulai mendingin.
Memeluknya seolah tidak rela harus di tinggalkan secepat ini, mengabaikan
bagaimana sakitnya bagian bawah tubuhnya saat kakinya mencoba membawa tubuh
Sehun di pangkuannya. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Jongin pelan.
“sudah ku peringatkan agar tidak meninggalkan rumah sejauh ini”
Jongin tidak menoleh karna ia tau siapa orang itu. Ya dia adalah majikannya,
Kris.
“wae?” Tanya Jongin dingin.
“jika begini, aku bisa menikahimu hahaha” ucapan Kris itu membuat
Jongin menoleh kea rah namja jangkung itu dengan tatapan sinis.
“sampai kapanpun aku tidak akan menikah dengan namja bejat
sepertimu” ucap Jongin penuh amarah dan menekankan ucapannya pada kata ‘bejat’.
Hal itu membuat Kris naik pitam.
“bawa dia pergi dan kurung dalam kamar bawah tanah” perintah Kris
pada anak buah yang di bawanya tadi.
“andwe.. Sehunnie~ tolong aku.. akh..” ucap Jongin meminta tolong
pada Sehun yang sudah mendingin(?)
“akh.. lepaskan aku.. akh.. lepasss…” ucap Jongin saat di seret
paksa oleh anak buah Kris dengan paksa. Rasa sakitnya kembali menyerang,
beberapakali ia meringis kesakitan karena itu.