Popular Post

Posted by : Oh Sehun Saturday, April 26




Tittle    : WHY?
Author    : Jujun
Cast      : Oh Sehun and Xi Luhan.
Genre     : Sad, Fluff, Romance(?), Shounen-ai
Rate      : T
Summary   : “Perpisahan itu menyakitkan.”
Warning   : Typo(s), yaoi, gaje, boring, EYD berantakan, Semuanya memakai sudut pandang Sehun. DON’T LIKE DON’T READ AND NO BASH!


*****

Kini aku menatap kepada seseorang yang sangat aku sayangi bahkan aku cintai. Yang ditatap kini hanya menundukkan kepalanya. Kami saling diam, tak ada yang berani untuk memulai pembicaraan. Padahal sudah 10 menit kami saling diam seperti ini. Aku bingung harus mengatakan apa kepadanya. Suasana malah berubah menjadi canggung, seperti baru pertama kali bertemu, padahal sudah bertahun-tahun kami bersama. Aku menghela nafas berat dan akhirnya aku beranikan untuk berbicara terlebih dahulu.

Hyung….”ucapku yang mungkin terdengar lirih. Dia tetap menundukkan kepalanya. Tak ada niat sedikit pun untuk mengangkat 
kepalanya. Ada apa dengannya?

Aku mulai kesal dengan sikapnya yang seolah-olah tidak menganggapku ada di depannya. Dengan kasar aku mengangkat kepalanya agar bisa menatapku. Kulihat dia menatapku dengan pandangan yang sulit diartikan. Kutatap tajam mata indahnya itu. Tapi dia tetap tidak bergeming sama sekali.

Hyung….”ucapku dengan malasnya. Dia mulai menggerakkan bibirnya.

“Apa?”tanyanya dengan ekspresi wajah yang datar. Padahal tidak biasanya dia seperti ini kecuali jika sedang lelah.

“Tak cukup bagiku bisa bersamamu hanya dalam waktu 1 minggu saja. Tidak bisakah diperpanjang lagi waktumu untuk tetap tinggal di Korea? Satu hari saja. Apa itu tak bisa?”Tanpa basa-basi aku mulai mengeluarkan apa yang ada di dalam hatiku ini. Ya, sekarang aku sedang berbicara dengan Luhan-hyung, orang yang aku cintai itu. Dialah orang yang telah mengubah hidupku menjadi lebih baik. Membuat sifat pemaluku sedikit berkurang karena nasihat-nasihatnya. Tapi, hari ini Luhan-hyung akan pulang kembali ke kampung halamannya —China— bersama EXO-M. Itu berarti kami akan terpisah.

Sebenarnya aku juga mengerti bahwa kami selalu berpisah seperti ini karena tuntutan pekerjaan, tapi apakah mereka juga bis a mengerti dengan keadaanku? Mereka juga tahu bahwa aku sangat dekat dengan Luhan-hyung, dan aku tak bisa jauh darinya. Selama ini aku selalu mengalah dengan manager saat aku memaksanya agar waktu EXO-M tinggal di Korea lebih lama lagi. Tapi untuk saat ini aku tidak mau mengalah lagi, aku benar-benar tidak ingin jauh dengan Luhan-hyung.

“Aku juga inginnya seperti itu Sehun-ah. Tapi kami —EXO-M— harus  kembali ke China. Aku tidak bisa memperpanjang waktuku disini kepada manager.”jawabnya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.  Oh..Apakah dia akan menangis? Aku mohon jangan. Jangan keluarkan air matamu itu hyung. Aku akan sakit.

“Kita bisa memaksa manager agar memeperpanjang jangka waktu EXO-M di Korea. Bisakah?”Aku memalingkan wajahku dan melapas tanganku dari wajahnya. Aku tak sanggup lagi melihat wajahnya itu yang semakin membuatku tak rela untuk melepasnya.

“Tidak bisa Sehun-ah. Ini sudah menjadi peraturan pekerjaan kita.” terdengar sekali nada suaranya yang memelas itu

“Jadi hyung sudah tak mau lagi denganku?” Aku mulai terbawa emosi. Ah..aku memang tidak bisa mengendalikan emosiku. Tapi aku juga menyesal sekali telah bertanya seperti itu pada Luhan-hyung. Aku takut membuatnya sakit hati dan marah. Bisakah waktu diulang kembali? Aku ingin menarik kata-kataku yang tadi.

“Apa maksudmu Sehun-ah? Kau tak percaya padaku? Kau meragukan cintaku padamu?” Kulihat dari sudut mataku bahwa Luhan-hyung sedang menahan tangisnya. Mianhae Luhannie-hyung, aku benar-benar tak bermaksud seperti itu.

Jeongmal mianhae.’ucapku dalam hati.

Aku mengepalkan kedua tanganku kemudian aku kembali menatapnya. Menatap mata indahnya yang mampu membuatku terpesona.

“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku percaya padamu dan aku tidak pernah meragukan cintamu padaku hyung. Aku hanya…”

“Hanya apa?”Luhan-hyung memotong perkataanku. Meskipun nada bicaranya terdengar kesal, tapi wajahnya tetap terlihat lembut dan itu tentu saja membuatku terpana melihatnya.

“Aku hanya..hanya tidak ingin jauh darimu hyung.” ucapku pelan, namun dapat kupastikan dia dapat mendengarnya karena meskipun ini sudah siang suasana disini sepi dan hening.

“Apa kau sedang begurau Sehun-ah? Haha.” dia tertawa namun sedetik kemudian dia mengeluarkan air matanya lebih jelasnya dia sedang menangis sekarang sambil memukul-mukul pahanya dengan tangan mungilnya.

Aku tercengang melihatnya menangis. Entah kenapa aku hanya bisa diam saja, seperti ada sesuatu yang mengunci tubuhku.

“Asal kau tahu Sehun-ah. Bukan hanya kau yang tidak ingin jauh, aku juga tidak ingin jauh darimu. Namun aku mencoba untuk tegar di depanmu dan member EXO lainya. Tapi ini sudah terlanjur jauh, kau membuat ketegaranku runtuh Sehun-ah dan aku tidak bisa menahan tangisku lagi.” tangisannya semakin menjadi-jadi. Apa benar yang dia katakan? Mianhae hyung aku tidak tahu. Aku harus cepat-cepat meminta maaf padanya.

Dengan cepat aku mulai menangkup kedua pipinya dengan tanganku kemudian mengusap lembut air matanya yang keluar dengan seenaknya dari mata indahnya. Aku tak tega melihatnya menangis.

Mianhaeyo hyung. Uljima. Uljima.” Dia memejamkan matanya, alis lentiknya menjadi basah karena air matanya itu. Dia sangat manis jika sudah seperti ini, tapi ini bukan saatnya waktuku untuk memujinya.

Gwaenchana Sehun-ah. Kau tak perlu meminta maaf kepadaku. Mianhae jika aku sudah hadir ke dalam hidupmu dan menjadi beban untukmu. Mianhae.” Dia memegang kedua tanganku yang masih menangkup di pipinya kemudian melepaskannya.

“Apa yang hyung katakan? Aku tak pernah berpikir sekali pun bahwa hyung telah menjadi beban dalam hidupku. Justru hyung membuat hari-hariku terasa indah dan berarti. Tanpamu aku tidak akan tahu apa itu artinya persahabatan. Makanya aku tak ingin jauh darimu. Kau mengerti hyung?” Sebenarnya aku tak kuat untuk menahan tangis. Tapi aku harus berusaha untuk bisa menahannya.

“Aku sangat mengerti Sehun-ah..” Suaranya terdengar serak. Mungkin akibat dia menangis.

“Mengerti apa? Jika memang hyung mengerti, janganlah pulang. Satu hari lagi saja kau tinggal di Korea. Bisakah?” Aku sedikit merengek padanya. Ini memang bukan waktu yang tepat untuk merengek karena ini masalah yang serius untukku. Tapi harus bagaimana lagi?

“Jika menyangkut masalah itu, aku tidak bisa Sehun-ah. Sudahlah lagi pula nanti kita pasti akan bertemu lagi. Bersabarlah. Kau sudah memasuki usia dewasa  Sehun-ah. Berpikirlah dengan baik jangan kekanak-kanakan seperti ini.”

DEG

Kenapa ini terasa sakit saat Luhan-hyung mengatakan itu? Aku memegang dada sebelah kiriku

“Kapan kita bisa bertemu lagi? Waktunya tidaklah tentu. Sudahlah, aku sudah mengerti hyung. Jika kau mau pergi, pergi saja. Aku tidak akan menahanmu lagi, tidak akan memaksamu agar tetap tinggal disini. Aku sudah lelah hyung. Percuma saja aku menahanmu, tapi tak membuahkan hasil. Sia-sia saja aku seperti ini. Tidak ada gunanya.”

DEG

‘Kenapa aku ini? Sakit sekali saat Sehun mengatakan itu kepadaku.’ucap Luhan dalam hati.

Aku berucap sedikit kesal, aku tidak tega jika harus sampai membentaknya. Mianhae hyung, aku tak bermaksud menyakitimu.

“Kenapa kau berbicara seperti itu Sehun-ah? Apa yang sedang kau pikirkan? Kau ingin aku pergi? Baiklah, aku akan pergi sekarang jika itu memang kemauanmu.”

Apa yang dia katakan? Dia benar-benar pergi? Apa yang harus aku lakukan, aku tak serius dengan ucapanku tadi. Aku ingin sekali menahannya. Kulihat dia berdiri dari duduknya tanpa menatapku sedikit pun.

Hyung….”Aku ikut berdiri kemudian mengejarnya yang belum jauh berjalan. Aku membalikkan tubuhnya yang kurus sehingga kami saling berhadapan. Kucengkram kedua bahunya keras. Dia meringis kesakitan. Mianhae hyung.

“Tunggu dulu hyung. Aku tak serius dengan kata-kataku tadi. Jangan kau masukkan ke dalam hati Mianhae.” sesalku dan mulai menatapnya lembut.

Dia menghela nafasnya panjang kemudian dihembuskannya perlahan. Dia tersenyum manis padaku.

Gwaenchana. Tapi aku harus benar-benar pergi sekarang. Member EXO-M lainnya pasti sedang menungguku di luar Sehun-ah. Mianhae.” Luhan–hyung melepaskan cengkramanku di kedua bahunya. Kemudian dia membalikkan tubuhnya sehingga membelakangiku dan bejalan menuju pintu.

Tanpa pikir panjang lagi, aku segera menahannya dan dengan sekali hentakan aku langsung memeluknya erat. Dapat kurasakan dia juga membalas pelukanku. Kucium pucuk kepalanya kemudian kuusap dengan lembut dan perlahan tentunya kemudian aku menatap matanya.

“Aku rela hyung pergi. Tapi asal hyung tahu bahwa aku akan tetap mencintaimu selamanya. Dan jangan pernah lupa bawa selalu cintaku untukmu untuk mengiringi hatimu dan mengisi hatimu. Itu tidak akan berat bukan?”tanyaku sambil disinggungi senyuman yang penuh dengan cinta hanya untuk Luhan-hyung.

“Benarkah? Kau sudah merelakanku untuk pulang ke China? Hey! Sejak kapan dongsaeng-ku ini bisa berkata-kata seperti itu? Padahal aku tidak pernah mengajarkanmu sekalipun.”ujarnya diselingi tawa. Bukannya memuji tapi malah ditertawakan. Padahal sudah susah-susah aku berkata seperti itu. Tapi aku senang, setidaknya sebelum dia pulang ke China aku bisa melihat tawanya.

Hyung tidak suka? Padahal aku sudah susah payah merangkainya hanya untukmu hyung, tapi hyung malah mentertawakannya.”ujarku sambil cemberut dan melepaskan pelukannya.

“Aku suka Sehun-ah. Benarkah? Seberapa lama kau merangkainya Sehun-ah? Hebat sekali.” pujinya dengan raut wajah yang manis semanis bubble tea.

Hyung…”seruku tanpa mempedulikan perkataannya.

“Apa?”dia sedikit memiringkan kepalanya dan itu sedikit membuatku salah tingkah(?).

“Pergilah. Hati-hati di jalan jaga kesehatanmu. Jangan lupa makan dengan teratur, aku tidak mau melihatmu kurus seperti ini hyung. Kau seperti kekurangan gizi.”ucapku yag sedikit overprotective.

Ne. Baiklah. Kau cerewet sekali. Aku janji akan melaksanakan apa yang kau suruh tadi. Kau juga jaga kesehatanmu selama disini. Aku akan sangat merrindukanmu Sehun-ah.”ucapnya sambil menyunggingkan senyuman yang indah.

“Aku juga hyung. Cepatlah pulang ya hyung? Jika nanti hyung kembali ke Korea lagi, berjanjilah untuk mentraktirku minum bubble tea ne? Itu sebagai hukuman untukmu.” ancamku dengan smirk yang telah diajarkan oleh Kai. XD

Ne aku janji. Janganlah kau tunjukkan smirk-mu itu Sehun-ah. Itu sangat mengerikan. Baiklah, aku pergi.” Luhan hyung membalikkan tubuhnya dan melenggang pergi. Tapi sebelum dia menutup kembali pintu kamarku. aku sedikit beteriak padanya.

Hyung…” teriakku. Dia menunjukkan wajahnya dari balik pintu.

Ne?”

Saranghae..Neomu neomu saranghae.”ucapku tulus. Kemudian Luhan-hyung tersenyum.

Nado. Bye…”dia melambai-lambaikan tangannya padaku dan setelah itu menutup pintunya. Dia benar-benar pergi. Aku sungguh tak percaya dengan ini semua. Setelah perdebatan yang kita jalani tadi, aku harus merelakannya pergi meskipun hati tidak sepenuhnya merelakannya. Aku mendudukkan diriku di lantai yang terasa dingin itu. Aku memejamkan keua mataku, tanpa pikir panjang aku langsung menangis dalam diam, mengeluarkan semua buliran air mata yang selama ini aku tahan. Aku menjambak rambutku sendiri. Kenapa ini semua harus terjadi? Andai waktu bisa berjalan lebih cepat, aku pasti bisa bertemu Luhan-hyung lebih cepat lagi.

Saranghaeyo Luhan-hyung. Cepatlah kembali. Aku akan selalu menunggumu. Menjalani hari-hari yang indah bersamamu.”



*****

FIN



Mianhae ini FF gaje dan garing bgt XD
Mianhae kalo feel-nya juga ga dapet hoho aku juga bingung harus gimana lagi XD
MOHON PARTISIPASINYA UNTUK R.C.L OKE? #capsdiinjekSehun

Mind to give this fic comment or like? -Autumn-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © EXO AREA -