- Back to Home »
- EXO , FanFiction , kris , osh , xlh »
- [FF] Misunderstanding // HunHanKris
Posted by : Oh Sehun
Tuesday, November 18
Tittle : Misunderstanding
Author : Kang Hyokyo
Genre : Romance
Rate : T
Length : Oneshoot
Cast : Oh Sehun, Lu Han, Kris
Seorang
namja cantik tengah duduk dibelakang jok mobil van yang sedang ia tumpangi.
Sedih. Yah, kata itu adalah kata yang pas untuk menggambarkan keadaannya
sekarang. Bisa bisanya namja tampan yang menjadi couplenya itu memutuskan
sambungan telepon mereka secara sepihak. Apa ia tidak tau, namja cantik itu
sangat merindukannya, walau sesibuk apapun couplenya, dia tidak pernah langsung
cepat-cepat memutuskan teleponnya. Hanya pada namja cantik ini couplenya itu
memakluminya, tetapi sekarang kenapa berbeda?.
Terlihat
semua member sebuah boyband EXO M tampak khawatir melihat hyung tercintanya
itu. Semua member bergantian bertanya kepada namja cantik itu dengan pertanyaan
yang sama “hyung, kau baik-baik saja?” atau “luhan apa kau baik-baik saja?”.
Tetapi namja cantik yang diketahui namanya luhan itu hanya menggeleng pelan dan
tersenyum tipis.
Hingga
sesampainya didorm mereka, luhan masih tetap tidak bersuara. Ia berjalan dengan
lemas menuju kamarnya dan lay tanpa memperdulikan omelan kris yang kesal karena
luhan tidak mendengarkan perintahnya. Yang luhan butuhkan sekarang adalah
sendirian tanpa diganggu sedikitpun. Berharap couplenya itu meneleponnya
kembali dan meminta maaf padanya.
Krieeettt..
Tiba-tiba
suara pintu terbuka membuyarkan lamunan luhan. Ia melihat seorang namja tinggi
dan tampan yang seumuran dengannya masuk kedalam kamar luhan dan lay.
“luhan, kau baik-baik saja? Ada masalah apa?” Tanya kris dengan lembut lalu mendudukkan tubuhnya disamping luhan. Lagi-lagi luhan tidak bersuara. Ia hanya menggeleng pelan dan menundukkan kepalanya. Takut-takut kris melihat bahwa ia sedang menahan tangis sekarang.
“kulihat
sebelum sehun meneleponmu kau baik-baik saja tampak ceria. Apa ada masalah
dengannya?”Tanya kris sang leader yang sekarang telah sukses membuat luhan tak
sanggup menahan tangisnya dan akhirnya iapun menangis. Nama itu, sehun adalah
nama couplenya. Kris menyebutkan nama sehun membuat luhan menangis dan
mengingat kejadian tadi.
“hiks..
hiks.. k-kris” ucap luhan yang akhirnya mau berbicara juga sambil menengadahkan
wajahnya yang sudah basah oleh air mata yang terus menetes dipipi mungilnya itu
kearah kris. Dengan reflex kris langsung memeluk namja cantik itu agar ia
tenang.
“iya
lu, ceritakanlah padaku pelan-pelan” jawab kris sambil mengelus punggung luhan
lembut.
“se-sehun memutuskan hiks.. memutuskan sambungan teleponnya begitu saja. Bu-bukankah sesibuk apapun ia pasti menerima teleponku, tetapi kenapa sekarang ia menutup teleponnya begitu saja” ucap luhan masih terisak.
“percayalah
ia bukan marah padamu. Mungkin dia sedang terburu-buru. Tenanglah lu ia pasti
meneleponmu lagi dan menjelaskan semuanya”.
“Tapi
kris sampai sekarang ia belum meneleponku. Pasti ia kesal padaku karena telah
menggangunya”.
“percayalah
padaku lu. Dia pasti akan meneleponmu. Sudah sekarang kau jangan menangis lagi.
Kau tidak tau apa walaupun aku tidak tega melihatmu diam dan menangis seperti
ini tapi aku masih kesal karena kau tidak memperdulikan apa perintahku tadi”
ucap kris sambil melepaskan pelukannya yang lembut dan berubah menjadi tatapan
yang tajam.
“hehe..
maaf dduijang aku tidak mendengarnya” jawab luhan sambil menggaruk tengkukya
yang tak gatal.
“ayo
cepat kita makan malam yang lain sudah menunggu kita” titah kris lalu beranjak
dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang makan dimana para member sedang
menunggu mereka dan disusul oleh luhan.
KRIS POV
Setelah
selesai makan malam aku pamit duluan kepada semua member menuju kamarku dan
chen. Bukan untuk tidur, melainkan untuk menelepon uri magnaeyang tak peka itu.
Bisa-bisanya ia membuat hyungnya itu salah paham dan menangis. Dan juga ia tak
kunjung menelepon luhan untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Kucari
namanya yang ada di kontak ponselku dan mulai meneleponnya.
“yeoboseo”
jawab seorang namja disebrang sana.
“ya!!! Oh sehun kau ini apa uang kau lakukan pada gegemu tercinta itu eoh?” tanyaku to the point.
“ya!!!
Hyung bisa tidak untuk tidak berteriak. Gege? Gege siapa ge?” tanyanya
innocent.
Ya tuhan kenapa anak ini begitu polos dan sama sekali tidak peka.
“maksudku
luhan oh sehun” jawabku gemas.
“oh,
memang luhan ge kenapa ge?” tanyanya yang lagi-lagi bersikap innocent.
“kau
ini pura-pura bodah atau memang benar-benar tidak tau eoh. Luhan, dia menangis
karena kau memutuskan sambungan teleponnya dengan cepat tadi. sesibuk apapun
dirimu kau selalu menyempatkan diri untuk berbincang dengannya walaupun rasanya
kau tidak pernah bersikap begitu terhadap kami. Jadi luhan mengira kau marah
padanya karena telah mengganggunya”
“ah,
benarkah ge? Ya tuhan aku tak tau kalau itu membuat luhan ge menangis. Ah, aku
harus cepat meneleponnya”.
“memang
seharusnya begitu sehun-a. ya sudah cepat selesaikan masalah kalian”
“ne
gege gomawo”
LUHAN POV
Setelah
makan malam selesai aku melihat kris berpamitan kepada kami untuk tidur duluan
dan lalu berjalan menuju kamarnya dan chen. Tidur? Tak biasanya ia tidur jam
segini. Biasanya ia akan tidur setelah memastikan kami pergi kekamar kami
masing-masing.
Lalu
kulangkahkan kakiku menuju taman belakang didorm kami. Hah.. aku sangat
merindukanmu sehunnie. Kenapa ia tidak meneleponku juga.
Drttt..
drrttt.. drrrttt..
Tak
lama ponselku bordering. Kulihat tertera nama sehun dilayar ponselku tersebut.
Dengan cepat aku mulai menekan tombol hijau pada layar ponselku.
“sehunnie”
jawabku dengan riang.
“lulu, eoh sedang apa ge?” jawabnya
“menunggu kau meneleponku. Hehehe.. kau sendiri hunnie?”
“aku merindukanmu ge. Hehehe.. mian ge tadi aku memutuskan teleponnya terburu-buru. Aku tidak marah padamu ge karena kau meneleponku. Tadi suho hyung memanggilku untuk cepat-cepat bersiap pemotretan jadi aku terburu-buru menutup teleponnya mianhae ge” jelas sehun. Oh oke sekarang aku mengerti. Mianhae sehunnie aku sudah salah paham padamu.
“ne
gwenchana hunnie”
“baiklah sebagai permintaan maaf aku akan mentraktir baby lu bubble tea”
“hunnie bagaimana caranya? Kitakan beda Negara” tanyaku bingung.
“besok
kami akan kecina untuk berlibur ge. Jadi my baby lu siap-siap yah. Hehehe..”
“jinja? Wah gomawo sehunnie saranghae”
“nado my baby lu”
.
.
.
.
.
END